GOOGLE TRANSLATE

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Jumat, 16 Oktober 2009

aku tak seperti itu lagi

kabut tebal telah datang menyelimuti gelap malam ini, tiupan angin pun semakin kenjang menerjang pepohonan depan rumah itu, aku berdiri tepat dimana kau pernah berdiri memandangi dedaunan yang jatuh tertiup angin. Aku sendiri disini...dan masih sendiri...

kembang yang kau tanam melambai-lambai pada seonggok tanah yang telah kering, kupandangi kembang itu, dengan tatapan kosong tak bercahaya, sebab kau tak pernah lagi ada mencumbui kelopak merahnya, sebab kau telah pergi dengan berjuta kisah pada kembang itu.

angin tak lagi kencang...
kabut pun terasa akan menghilang...
aku masih disini, berdiri tepat dimana kau pernah berdiri, melambaikan tangan, dan melempar senyuman.
tempat dimana kau sering menjemput ku dengan hangat peluk dan cium mu.
aku tak seperti itu lagi
aku tak seperti kabut dan angin yang datang dan pergi
aku masih disini, sepi....sendiri...tak seperti dulu lagi...
tak beranjak
berdiri tepat dimana kau pernah berdiri....

8 komentar:

Mr. X 16 Oktober 2009 pukul 06.12  

Wuaaaa...
Kok nadanya patah hati semua cih...
ha yoo ada apa?
Mantab nich jadi blog patah hati...

willyo Alsyah 16 Oktober 2009 pukul 06.26  

@ Lover..hahahaha...kebetulan ...yg nongol di kepala tentang ini...jadi aku tulis aja..dari pada hilang tar dari kepala..hahahaha..btw thanks ya dik..

Bahauddin Amyasi 16 Oktober 2009 pukul 06.37  

Untaian kalimatnya bergeletar mendayu-dayu. Melankolis dan menggerimis...

Salam akrab....

narti 16 Oktober 2009 pukul 16.19  

sedih ditinggal kekasih...
tawa berganti duka...

sda 16 Oktober 2009 pukul 16.21  

kata-katanya aduh....sedih bacanya...

albertus goentoer tjahjadi 16 Oktober 2009 pukul 22.09  

iya nih mas... jadi sedih bacanya...

Rossbaru 16 Oktober 2009 pukul 23.03  

Ungkapan dari lubuk hati yang paling dalam....atau

alkatro 23 Oktober 2009 pukul 06.25  

hatiku tersinari bulan, namun terangnya redup dalam sekejap mata.. sejak dulu cinta adlh penderitaan, menjadi siksa yang tiada akhirnya..
alamaak.. sptnya dunia ini dipenuhi oleh orang yang sedang jatuh cinta dan patah hati .. oh tidaax.. :D

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP